
Kisah Prangko KAA 1955: Simbol Perdamaian dari Bandung untuk Dunia
Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung meluncurkan prangko simbolik. Didesain oleh Kurnia dan Kok, prangko ini melambangkan perjuangan negara-negara non-blok.
Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung meluncurkan prangko simbolik. Didesain oleh Kurnia dan Kok, prangko ini melambangkan perjuangan negara-negara non-blok.
Pembangunan Monumen Plaza Bung Karno di GOR Saparua Bandung kembali dilanjutkan, ditargetkan selesai akhir 2025. Monumen ini simbol pergerakan Bung Karno.
Museum Lotus di Lembang menawarkan pengalaman wisata edukasi yang menyenangkan. Pengunjung dapat menikmati film AI tentang Konferensi Asia Afrika.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, membuka International Student Gathering 2025, menekankan peran pemuda dalam diplomasi dan perdamaian antarbangsa.
DPRD Kota Bandung inisiasi pembangunan Taman Palestina sebagai simbol solidaritas. Dukungan untuk kemerdekaan Palestina sejalan dengan nilai KAA 1955.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya peringatan 70 tahun KAA sebagai refleksi peran Indonesia di kancah dunia.
Megawati Soekarnoputri ingin Konferensi Asia-Afrika digelar kembali. Menurut Megawati tengah terjadi ketegangan antar bangsa saat ini.
Megawati, kata dia, prihatin atas konflik kekerasan antara Palestina dan Israel yang masih terjadi hingga kini.
Sebanyak 20 duta besar Uni Afrika kunjungi Bandung untuk mengenang 70 tahun KAA. Acara sederhana ini meneguhkan semangat kemandirian Asia-Afrika.
Rayakan 70 tahun KTT Asia Afrika di Bandung, simak fakta menarik di balik konferensi bersejarah ini, dari peran mahasiswa hingga penginapan delegasi.