
3 Warisan Terakhir Sapardi Djoko Damono di 2020
Sepanjang 2020, ada 3 warisan terakhir penyair Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Sepanjang 2020, ada 3 warisan terakhir penyair Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Rumah penyair Sapardi Djoko Damono di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, rencananya bakal dibuka untuk publik umum pada 2021.
Karya-karya Sapardi Djoko Damono sukses mempengaruhi dunia sastra Indonesia lebih dari lima dekade.
Sapardi Djoko Damono menulis satu buku nonfiksi terakhir sebelum meninggal pada 19 Juli pukul 09.17 WIB. Buku itu berjudul Sosiologi Sastra.
Sapardi Djoko Damono meninggalkan 3 warisan karya terakhir yang belum rilis, salah satunya buku kumpulan sajak pada istri tercinta Sonya Sondakh berjudul Mboel.
Sebelum meninggal, Sapardi Djoko Damono meninggal jejak 3 karya yang segera terbit. Dua buku di antaranya sudah masuk ke meja redaksi Gramedia Pustaka Utama.
Sajak-sajak Sapardi Djoko Damono menginspirasi para penulis Indonesia untuk menciptakan karya baru.
Ada satu permintaan terakhir Sapardi Djoko Damono sebelum ajal menjemput yakni ingin minum teh hangat di rumah sakit.
Berbagai puisi lahir dari tangan Sapardi Djoko Damono. Mendiang ingin jika sastra puisi semakin populer di kalangan anak muda lewat musikalisasi puisi.
Penyair Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 tahun. Sapardi meninggalkan karya-karya terbaiknya selama hidup. Berikut 5 karya terbaiknya.