
Joki Strava dan Kerelaan Kita Digantikan AI
Tampaknya yang artificial di zaman artificial intelligence ini bukan hanya kecerdasan. Juga pencapaian. Dan kita pun rela ekistensinya digantikan begitu saja.
Tampaknya yang artificial di zaman artificial intelligence ini bukan hanya kecerdasan. Juga pencapaian. Dan kita pun rela ekistensinya digantikan begitu saja.
Pakar UMM ungkap alasan orang ramai-ramai menggunakan jasa joki Strava. Cek penjelasannya di sini.
Olahraga, utamanya lari, pada awalnya murni untuk tujuan kesehatan tubuh, Namun ternyata belakangan sudah mulai bergeser menjadi ajang pamer.
Joki Strava belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Fenomena joki Strava ini membuat pelari di CFD Bundaran HI Jakarta terheran-heran.
Pelari di car free day (CFD) Bundaran HI Jakarta menilai menyewa joki Strava hanya menipu diri sendiri.
Tren joki Strava menuai banyak komentar dari netizen dan pakar olahraga. Demi gengsi, beberapa orang mau menyewa joki agar dikira bugar dan fit.
Fenomena joki Strava masih ramai di media sosial, konon karena haus validasi. Psikolog membeberkan efek negatif hidup dalam kebohongan.
Belakangan ini media sosial diramaikan dengan Joki Strava, sebuah layanan yang menawarkan jasa untuk enggantikan orang lain dalam menjalankan akvitasi olahraga.
Muncul fenomena joki Strava di media sosial. Apa itu joki Strava?
Jasa yang ditawarkan 'joki Strava' cukup beragam. Bukan cuma jarak tempuh, klien bisa request kebutuhan yang lebih spesifik seperti pace hingga elevation gain.