
Dituding Jadi Sumber Kebisingan, Atlas Beach Fest: Kami Ikut Aturan
Sempat ramai petisi sudahi polusi suara di Canggu, netizen menuding sumber kebisingan dari Atlas Beach Fest. Pihak Atlas Beach Fest pun angkat bicara.
Sempat ramai petisi sudahi polusi suara di Canggu, netizen menuding sumber kebisingan dari Atlas Beach Fest. Pihak Atlas Beach Fest pun angkat bicara.
Ada pemandangan unik bila traveler datang ke Pantai Batu Bolong di Canggu. Di sana berdiri pura yang di sebelahnya ada bar-bar tempat turis berpesta.
Canggu menjadi primadona baru di Bali. Destinasi ini ramai dikunjungi turis karena menawarkan kebebasan yang bikin mereka nyaman.
Warga Canggu amat terganggu dengan musik kencang dari restoran, bar, dan kelab. Tetapi, budaya baru itu tidak bisa ditolak karena menjadi sumber uang.
Menjelang sore, kawasan Canggu mulai dipadati kendaraan dan wisatawan. Hanya saja suasananya masih normal, syahdu dan belum ada kebisingan.
Musik jedag-jedug yang memekakkan telinga di Canggu, Bali jadi masalah berkepanjangan. Setelah lebih dari setahun, masalah itu pun dapat diatasi.
Wisata Canggu di Bali berubah sangat cepat. Katanya, dulu Canggu amat tenang tanpa bar dan kelab malam.
Pengamat Pariwisata I Putu Anom menceritakan dahulu tidak ada turis-turis party di bar atau sejenisnya, mereka wisata di Canggu hanya menikmati pantainya.
Pemerintah Provinsi Bali tengah menyiapkan Pergub dan Perbup terkait batas waktu operasional bar atau club, yakni pukul 24.00-01.00 Wita.
Timbulnya petisi terhadap polusi suara di Canggu menimbulkan pertanyaan baru. Apakah perlu dikelompokan tempat wisata untuk party dan healing?