
Rusia-Ukraina Memanas! Harga Minyak Dunia Bisa Tembus US$ 120/Barel
JPMorgan memproyeksi harga minyak bisa tembus US$ 120 per barel atau setara Rp 1,7 juta/barel (kurs Rp 14.348).
JPMorgan memproyeksi harga minyak bisa tembus US$ 120 per barel atau setara Rp 1,7 juta/barel (kurs Rp 14.348).
Alih-alih mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, tahun depan global diprediksi butuh lebih banyak minyak mentah daripada sebelumnya.
Krisis energi semakin membayangi dunia akhir-akhir ini, terlebih adanya lonjakan harga minyak dunia yang baru saja terjadi. Bagaimana cara mengatasinya?
Harga minyak diramal masih suram. Pembatasan sosial yang mempengaruhi perekonomian sejumlah negara masih menjadi penyebab penurunan prospek minyak.
Harga minyak dunia diprediksi bakal jatuh lagi tahun depan.
Harga minyak dunia melonjak pada Selasa kemarin. Hal itu disebabkan optimisme investor pada distribusi vaksin COVID-19.
OPEC merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan permintaan minyak jangka panjang.
Harga minyak turun lantaran, mayoritas investor khawatir atas peningkatan kasus virus Corona yang tentunya akan mengganggu permintaan minyak global.
Ketika Amerika Serikat berniat menghentikan impor minyak lantaran harga anjlok, China malah menambah cadangan strategis nasional sebagai persiapan masa depan.
Harga minyak dunia kembali ke level positif, namun tetap harus diwaspadai.