
Pangdam Jaya: Yang Kritik TNI Turunkan Baliho HRS Tak Tahu Ceritanya
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman merespons kritik ke TNI karena ikut menurunkan baliho Rizieq. Dudung menyebut yang mengkritik TNI tak tahu ceritanya.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman merespons kritik ke TNI karena ikut menurunkan baliho Rizieq. Dudung menyebut yang mengkritik TNI tak tahu ceritanya.
Perintah Pangdam Jaya kepada prajuritnya untuk mencopot baliho Habib Rizieq memang menuai kontroversi. Namun Pangdam Jaya tak lantas mengendorkan perintah.
Dudung mengirimkan beberapa foto kepada detikcom. Nampak dua orang berkopiah putih, yang salah satunya memakai gamis putih berada di lokasi pencopotan baliho.
Fadli Zon meminta Pangdam Jaya dicopot karena bicara 'bubarkan saja FPI', yang dianggap melanggar tupoksi TNI. Pernyataan Fadli itu dikritik NasDem.
Gerindra meminta Pangdam Jaya untuk menahan komentar yang meresahkan terkait FPI. Gerindra menilai pembubaran ormas sudah diatur dalam undang-undang.
Bicara dari sisi otomotif, Mayjen Dudung Abdurachman termasuk potret pejabat sederhana, dengan kepemilikan kendaraan bermotor yang tidak terlalu banyak.
Perintah Pangdam Jaya kepada pasukannya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Syihab menjadi berita terpopuler hari ini. Simak berita populer lainnya di Sidak.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman memimpin sertijab 6 pejabat di jajaran Kodam Jaya. Salah satunya Kapendam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra.
IPW mendukung aksi TNI yang menurunkan baliho-baliho Habib Rizieq. IPW mendukung TNI meski seharusnya pencopotan baliho tersebut kewenangan Satpol PP.
Aziz menjelaskan, FPI bubar dengan sendirinya asalkan Indonesia sudah bersih dari ketidakadilan dan kemungkaran. Aziz menegaskan Dudung tak perlu mengancam FPI.