
Pasukan Ukraina di Mariupol Abaikan Ultimatum Rusia
Pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol memilih bertahan di pabrik baja Azovstal dan mengabaikan ultimatum Rusia. Pasukan Ukraina enggan meletakkan senjata.
Pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol memilih bertahan di pabrik baja Azovstal dan mengabaikan ultimatum Rusia. Pasukan Ukraina enggan meletakkan senjata.
Seorang komandan marinir Ukraina yang bertempur melawan pasukan Rusia di kota Mariupol menuturkan pasukannya mungkin 'menghadapi hari-hari terakhir'.
Pasukan Rusia membombardir pabrik baja Azovstal di kota Mariupol yang berisikan ribuan warga sipil Ukraina. Komandan mengungkapkan situasi mencekam di pabrik.
Mariupol menjadi salah satu kota yang mengalami kehancuran parah. Sejumlah orang terlihat mulai hilir mudik di antara gedung-gedung yang hancur.
Rusia menyerukan pasukan Ukraina untuk "segera meletakkan senjata" dan mengeluarkan ultimatum baru bagi pembela Mariupol untuk menghentikan perlawanan mereka.
Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works rusak berat imbas perang Rusia-Ukraina. Pabrik itu kini bagaikan kuburan bagi mobil yang rusak dan hangus terbakar.
Orang terkaya Ukraina berjanji untuk membantu membangun kembali kota Mariupol yang hancur Rusia. Mariupol merupakan tempat yang dekat dengan hatinya.
Kepulan asap besar muncul dari pabrik baja Azovstal, Mariupol. Lokasi itu merupakan benteng terakhir tentara Ukraina yang tengah dikepung pasukan Rusia.
Kota Mariupol, Ukraina, dijaga oleh sejumlah pasukan pro-Rusia. Belum lama ini, Rusia pun dilaporkan akan menutup jalur masuk dan keluar kota yang terkepung itu
Ukraina sebut pasukannya masih ada untuk mempertahankan kota Mariupol dari Rusia. Mereka akan berjuang sampai akhir.