
Narasi Oligarki Gatot Nurmantyo Hangatkan Deklarasi
Narasi oligarki kekuasaan yang diembuskan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menghangatkan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Narasi oligarki kekuasaan yang diembuskan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menghangatkan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo diminta menjelaskan soal tudingan kondisi Indonesia semakin buruk karena berkembangnya oligarki kekuasaan.
Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani mengaku berupaya menerapkan protokol COVID-19 meski dia menilai pada akhirnya nanti akan ada pihak yang mengkritik.
Gatot Nurmantyo berbicara kondisi Indonesia akibat proxy war yang diperburuk karena oligarki kekuasaan saat ikut deklarasi KAMI. PDIP tak mau buru-buru.
KAMI berkomitmen tak akan menjadi partai politik. KAMI juga mengaku sebagai gerakan moral dan bukan oposisi pemerintah. Kami pun mengaku tak maju Pilpres 2024.
Gatot Nurmantyo merupakan salah seorang tokoh yang berpidato dalam deklarasi KAMI. Gatot mengaku pernah menyampaikan peringatan terkait adanya senjata biologis.
Sejumlah masyarakat dari Solo dan sekitarnya juga mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bentukan Din Syamsuddin dkk.
"Kami betul sakit hati. Sakit hati kami bagaimana rakyat yang tidak diurus sebagaimana mestinya," kata Ketua Komite KAMI Ahmad Yani.
"Salah satu bahaya dari proxy war yang saya katakan diperburuk dengan tumbuh kembangnya oligarki kekuasaan di negeri," kata Gatot Nurmantyo.
Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh mendeklarasikan KAMI. Berikut ini 8 poin tuntutan KAMI: