
Saksi Mata: Kejahatan Kemanusiaan di Myanmar
Situasi di Myanmar kacau sejak kekuasaan berganti secara paksa melalui kudeta militer. Korban berjatuhan, PBB menemukan indikasi kejahatan kemanusiaan.
Situasi di Myanmar kacau sejak kekuasaan berganti secara paksa melalui kudeta militer. Korban berjatuhan, PBB menemukan indikasi kejahatan kemanusiaan.
Korban tewas akibat tindakan kekerasan militer di Myanmar terus berjatuhan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mendesak agar kekerasan tersebut dihentikan.
Kisruhyang terjadi di Myanmar semakin panas. Kali ini junta militer mengancam akan mengambil alih seluruh isi rekening pribadi di semua bank swasta
Sekelompok pengunjuk rasa di Myanmar bertahan di Jembatan Bayint Naung dari desakan pihak keamanan pada Selasa (16/3). Aksi menetang kudeta militer berlanjut.
Seorang pedemo ditembak mati oleh petugas keamanan di Myanmar pada Senin (15/3) malam. Media lokal sebut dua orang tewas di daerah Dawbon, Yangon.
Kebrutalan polisi Myanmar di Tamwe, Yangon pada Minggu (14/3) terekam kamera. Pengunjuk rasa yang terluka diseret dan seorang pengunjuk rasa wanita dianiaya.
Aksi memprotes kudeta militer di Myanmar tidak kunjung kendur meski korban jiwa sudah mencapai 70 orang. Demonstran tetap kembali turun ke jalan.
Aksi protes kudeta militer di Myanmar disikapi tindakan kekerasan dan tegas dari aparat keamanan. Sudah 60 orang dilaporkan tewas. Myanmar bak medan perang.
Satuan dari angkatan bersenjata kelompok etnis Myanmar turun gunung. Mereka ingin melindungi demonstran anti-kudeta yang sudah lebih dari 50 orang tewas.
Sedikitnya ada 30 orang dilaporkan menjadi korban sejak awal aksi demo menentang kudeta militer bergulir di Myanmar. ASEAN serukan penghentian aksi kekerasan.