
Kuat Ma'ruf Mengaku Ditelepon Sambo Saat di Provos: Kita Siap Dipenjara Aja
Kuat Ma'ruf mengaku mendapat panggilan telepon dari Ferdy Sambo saat pemeriksaan di Biro Provos Divpropam Polri. Sambo memintanya berkata apa adanya
Kuat Ma'ruf mengaku mendapat panggilan telepon dari Ferdy Sambo saat pemeriksaan di Biro Provos Divpropam Polri. Sambo memintanya berkata apa adanya
Kuat meminta jaksa bertanya perlahan dan mengaku dia sulit mencerna pertanyaan jaksa. Hal tersebut lantas mengundang gelak tawa dari para peserta sidang.
Kesaksian Kuat Ma'ruf di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer dan Ricky Rizal menuai sorotan.
Sehari seusai pembunuhan Brigadir J, rupanya Ferdy Sambo sempat mengumpulkan Eliezer, Ricky, dan Kuat Ma'ruf. Sambo bagikan ponsel sebagai tanda terima kasih.
Kuat mengaku kaget saat Ferdy Sambo menoleh ke arahnya seusai pembunuhan Brigadir J terjadi. Dia takut saat itu akan dijadikan sasaran berikutnya.
Hakim menyoroti kesaksian Kuat Ma'ruf di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J. Hakim menyebut sudah ada pembagian tugas dalam skenario pembunuhan.
Berulang kali Kuat Ma'ruf disindir hakim yang mengadili perkara pembunuhan Brigadir J. Bahkan hakim sampai menyentil Kuat untuk konsisten bila berbohong.
Hakim ragukan kesaksian Kuat Ma'ruf di persidangan pembunuhan Brigadir J. Menurut hakim, bila Kuat cerita hal benar, tak ada puluhan polisi yang diadili.
Kuat Ma'ruf memberikan pernyataan berbeda dengan Bharada Richard Eliezer soal perintah Ferdy Sambo. Apa memang perintah Sambo?
Putri Candrawathi disebut sempat menyebut Brigadir Yosua telah melakukan perbuatan sadis.