
Komnas HAM Sebut Kerusuhan Wamena Bukan Cuma soal Hoax Penculikan Anak
Komnas HAM menyebut kerusuhan itu juga dipicu masalah sentimen antara masyarakat asli Papua dengan masyarakat pendatang.
Komnas HAM menyebut kerusuhan itu juga dipicu masalah sentimen antara masyarakat asli Papua dengan masyarakat pendatang.
Polda Papua mengamankan 13 orang terkait kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Mereka kini dalam proses pemeriksaan.
Kerusuhan terjadi di Wamena, Papua pada Kamis, 23 Februari 2023. Peristiwa tersebut menewaskan 10 warga sipil. Lantas, apa penyebab kerusuhan Wamena?
Kerusuhan terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, hingga menewaskan 10 orang. Polisi memastikan kini situasi di Wamena sudah berangsur pulih dan kondusif.
Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mengakibatkan 17 orang mengalami luka tembak. Sebanyak 10 warga juga dilaporkan meninggal dunia.
Kerusuhan di Wamena terjadi buntut isu penculikan anak. Simak kronologi insiden, penyebab dan jumlah korban akibat kericuhan di Wamena berikut ini.
Sembilan orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan dipicu isu penculikan anak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Selain itu, enam warga luka-luka.
9 orang dilaporkan tewas dan 6 warga luka akibat kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan. Kericuhan tersebut dipicu merebaknya isu penculikan anak.
Kerusuhan yang diakibatkan isu adanya penculikan anak di Wamena menyebakan 9 orang tewas dan 6 terluka. Ada juga anggota polisi yang menjadi korban luka.
Jumlah tersangka kasus kerusuhan di Wamena bertambah menjadi 13 orang. Tiga orang diantaranya berstatus buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO).