
Babak Baru KRL Jabodetabek
KRL, yang berjalan mengular setiap hari, didominasi buatan Jepang. Perbedaannya dengan KRL asal China mencerminkan dinamika geopolitik dan pengayaan teknologi.
KRL, yang berjalan mengular setiap hari, didominasi buatan Jepang. Perbedaannya dengan KRL asal China mencerminkan dinamika geopolitik dan pengayaan teknologi.
Ainul Yakin menceritakan pengalaman menjadi masinis KRL Jabodetabek selama 10 tahun. Dia bagikan kisah awal mula menjadi masinis hingga hal paling mengesankan.
Kereta rel listrik (KRL) baru pabrikan China mulai beroperasi hari ini.
PT KAI Commuter Indonesia mulai mengoperasikan KRL baru asal China.
KAI Commuter mendatangkan 96 gerbong KRL baru dari PT INKA dan CRRC. Pengadaan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan dan keselamatan pengguna Commuter Line.
Dua rangkaian kereta rel listrik (KRL) impor dari China kembali masuk ke Indonesia.
KRL merayakan 100 tahun beroperasi sejak 6 April 1925. Dari kereta Bon-Bon hingga teknologi Jepang, KRL terus melayani masyarakat perkotaan.
Setelah uji coba di lintas Yogyakarta-Solo, KRL baru pesanan KAI Commuter, buatan dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, telah tiba di Jakarta.
Uji coba tersebut merupakan pengujian KRL trainset ke-1 dari 16 trainset yang dipesan oleh KAI Commuter dan akan dioperasikan di Jabodetabek.
KAI Commuter menerima 2 rangkaian KRL baru dari China, total 36 unit. Penambahan ini untuk mengganti sarana KRL yang akan memasuki masa konservasi.