
Jakarta Rugi Rp 100 T karena Macet, Apa yang Bisa Anies Lakukan?
Pemprov DKI Jakarta perlu memperbanyak transportasi umum di ibu kota agar tidak terus-menerus menimbulkan kerugian mencapai Rp 100 triliun per tahun.
Pemprov DKI Jakarta perlu memperbanyak transportasi umum di ibu kota agar tidak terus-menerus menimbulkan kerugian mencapai Rp 100 triliun per tahun.
Pemprov DKI Jakarta memperkirakan kerugian yang diakibatkan kemacetan di Jakarta dan sekitarnya meliputi Jabodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan Jakarta tidak akan lagi masuk ke dalam 10 kota termacet di dunia.
"Jakarta kota termacet di dunia nomor 4 di tahun 2017. Dalam setahun turun jadi nomor 7 di dunia. Kita rencana keluar dari 10 besar," kata Anies Baswedan.
BPTJ memperkenalkan program 'Jalan Hijau'. BPTJ mengajak masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum.
Perluasan ganjil-genap ini akan diberlakukan di jalur-jalur yang sudah tersedia sarana transportasi umum yang memadai.
Ada enam kota yang dipilih untuk diterapkan layanan bus dengan skema buy the service, yakni Medan, Palembang, Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar.
Hari paling tidak macet berdasarkan data TomTom Traffic Index di DKI Jakarta pada 2018 lalu adalah tanggal 18 Juni 2018.
Tingkat kemacetan di DKI Jakarta pada 2018 disebut turun dibanding tahun 2017. Itu menurut data dari TomTom Traffic Index.
TomTom Traffic Index mencatat kemacetan di Jakarta turun 8% di tahun 2018. Menurut Dishub DKI, ada 8 kebijakan yang berujung pada prestasi itu. Apa saja?