
Kalah di Irak dan Suriah, ISIS Tancapkan Akarnya di Filipina
Meskipun kalah di Irak dan Suriah, ISIS telah berhasil menancapkan akarnya di Mindanao, Filipina.
Meskipun kalah di Irak dan Suriah, ISIS telah berhasil menancapkan akarnya di Mindanao, Filipina.
Kepolisian Filipina mengumumkan penangkapan seorang militan pro-ISIS yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil dalam serbuan di Marawi, tahun lalu.
Pemimpin kelompok pemberontak muslim Filipina, Front Pembebasan Islamis Moro (MILF), memperingatkan potensi adanya 'Marawi kedua' seiring terus masuknya ISIS.
Seorang pria asal Mesir yang diduga merupakan komandan unit ISIS ditangkap di Filipina. Dia ditangkap bersama seorang wanita Filipina yang merupakan kekasihnya.
Militer Filipina terlibat bentrokan dengan militan pro-ISIS di wilayah selatan negara itu sejak 24 Desember lalu. Sedikitnya 25 orang tewas dalam bentrokan itu.
Polisi mengamankan seorang pria yang akan menyeberang ke Filipina. Pria tersebut bernama Abu Musad dan diketahui berasal dari Banten.
Densus 88 Antiteror tengah berada di Filipina untuk berkoordinasi terkait penangkapan dua WNI pro-ISIS. Densus berusaha mencari peran dan jaringan keduanya.
Minhati masih ditahan otoritas Filipina karena diduga bergabung dalam pergerakan jaringan teroris di Marawi. Bagaimana awalnya dia bergabung dalam kelompok itu?
Kementerian Luar Negeri RI menelusuri kewarganegaraan Minhati Madrais, istri salah seorang pemimpin kelompok militan Islam Maute di Filipina Selatan.
Malaysia, Indonesia dan Filipina akan memulai patroli udara di wilayah lepas Filipina selatan bulan depan. Patroli dilakukan untuk memerangi ancaman ISIS.