
2019, Aset Inalum Mencapai Rp 162 Triliun
Selain peningkatan aset, Inalum diberikan tiga mandat yaitu mengelola cadangan mineral strategis, memperkuat hilirisasi, dan jadi perusahaan kelas dunia.
Selain peningkatan aset, Inalum diberikan tiga mandat yaitu mengelola cadangan mineral strategis, memperkuat hilirisasi, dan jadi perusahaan kelas dunia.
Keuntungan pertama adalah dari sisi finansial. Seperti diketahui Inalum mengeluarkan US$ 3.85 miliar (Rp 54 triliun) untuk akusisi PTFI.
PT Inalum (Persero) membukukan aset sebesar Rp 162 triliun hingga akhir 2018. Aset perusahaan naik tujuh kali lipat dibandingkan 2016 sekitar Rp 23 triliun.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyangsikan cara pembiayaan PT Inalum dalam mengakuisisi PT Freeport Indonesia.
Di penghujung tahun 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno mengumpulkan seluruh direksi perusahaan pelat merah ke kantornya untuk dzikir dan doa bersama.
Tak jarang ada pendapat yang menyatakan saham tersebut bisa diambil secara gratis menunggu kontrak karya habis di tahun 2021. Benarkah demikian?
PT Inalum (Persero) bisa saja mengembalikan uang dari penerbitan surat utang global US$ 4 miliar empat tahun ke depan. Namun, hal tersebut tak dilakukan Inalum.
Strategi dianggap hal biasa dalam bisnis dan merupakan terobosan serta prestasi yang tak seharusnya dicurigai.
Dalam UU Minerba tak mengamanatkan pengakhiran sepihak kontrak karya maupun perjanjian karya (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) sebelumnya.
PT Inalum (Persero) menerbitkan surat utang global sebesar US$ 4 miliar untuk mencaplok saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Lalu, bagaimana membayarnya?