
Viral 'Brimob China' dan Hoax Lainnya, Dokter Jiwa Singgung Distorsi Kognitif
Maraknya berbagai hoax terkait rusuh 22 Mei silam mendapat perhatian dari dokter jiwa. Mudahnya berpikir negatif dinilai berhubungan dengan distorsi kognitif.
Maraknya berbagai hoax terkait rusuh 22 Mei silam mendapat perhatian dari dokter jiwa. Mudahnya berpikir negatif dinilai berhubungan dengan distorsi kognitif.
Di tengah rusuh 22 Mei silam, beragam hoax berseliweran. Walau tidak jelas sumbernya, tetap saja banyak yang percaya dan ikut menyebarkannya.
Polisi menangkap pelaku penyebaran hoax soal polisi China di aksi 22 Mei. Polisi saat ini sedang mencari tahu sosok pembuat konten hoax tersebut.
Sejumlah anggota Brimob yang mengamankan aksi 21-22 Mei dituduh berasal dari China. Anggota Brimob itu pun buka suara.
Menurut sang adik, Said merupakan pendukung pasangan Prabowo-Sandi. Said juga disebut berpolitik.
Selain Andre K Irot, Briptu Ib Benuh juga jadi salah satu polisi yang dituduh dari China saat pengamanan aksi demo 22 Mei. Ini sosok Briptu Ib Benuh.
Said, penyebar info anggota Brimob China, mengaku khilaf telah menyebarkan info bohong tersebut. Kini dia berurusan dengan penegak hukum.
Penyebar hoax 'anggota Brimob dari China' ditangkap Bareskrim Polri. Anggota Brimob yang dituduh itu pun buka suara.
Tim Bareskrim Polri menangkap Said Djamalul Abidin (SDA) terkait dugaan penyebaran informasi bohong alias hoax soal polisi China di aksi depan Bawaslu.