
Trump Cabut Sanksi AS atas Suriah Setelah Puluhan Tahun
Presiden Trump mencabut sanksi AS terhadap Suriah setelah puluhan tahun, membuka jalan untuk hubungan baru dan pemulihan ekonomi.
Presiden Trump mencabut sanksi AS terhadap Suriah setelah puluhan tahun, membuka jalan untuk hubungan baru dan pemulihan ekonomi.
Pemerintah baru Suriah menangkap hampir 300 orang dalam penindakan tegas terhadap loyalis mantan Presiden Suriah yang terguling Bashar al-Assad.
Pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa, mengatakan negaranya sudah lelah perang dan tidak akan menjadi ancaman bagi negara-negara tetangganya atau Barat.
Diplomat AS untuk pertama kalinya bertemu penguasa baru Suriah, setelah rezim Assad digulingkan.
Kemlu saat ini terus berupaya mengevakuasi WNI yang berada di Suriah. Termasuk, Kemlu masih mencari data WNI yang kemungkinan bergabung dengan kelompok HTS.
Kepemimpinan Suriah berganti, Kedutaan Besar Suriah di Jakarta kini mengganti bendera lama dengan bendera baru. Simak selengkapnya.
Kekuasaan Bashar dijungkalkan, pemberontak telah menang. Kabarnya, kaum pemberontak Suriah mendapat bantuan drone dari Ukraina, negaranya Volodymyr Zelensky.
Kejatuhan rezim Assad oleh HTS mengubah geopolitik Timur Tengah. AS tingkatkan kehadiran militer, sementara Rusia menarik kekuatan dari Suriah.
Puluhan mayat dengan tanda penyiksaan ditemukan di rumah sakit dekat Damaskus. Penemuan ini terjadi setelah pasukan oposisi menguasai kota tersebut.
Rezim Bashar al-Assad di Suriah runtuh, dan pemimpin HTS, Al Julani, mendeklarasikan pemerintahan baru. Warga Suriah merayakan perubahan ini.