
Ratusan Orang di Peru Mendadak Lumpuh gegara Penyakit Langka
Dalam beberapa bulan, ratusan orang di Peru lumpuh akibat penyakit langka. Dilaporkan, terdapat empat orang meninggal akibat kondisi tersebut. Penyakit apa ini?
Dalam beberapa bulan, ratusan orang di Peru lumpuh akibat penyakit langka. Dilaporkan, terdapat empat orang meninggal akibat kondisi tersebut. Penyakit apa ini?
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menganalisis kondisi langka Guillain-Barre Syndrome (GBS) usai vaksinasi COVID-19 AstraZeneca. Berikut 4 fakta soal GBS.
Guru honorer asal Sukabumi guru Susan mengalami kelumpuhan usai vaksinasi tahap dua. Ketua Komisi KIPI menegaskan itu tidak berkaitan dengan vaksin COVID-19.
Badan Pengawas Obat Eropa menganalisis kondisi Guillain-Barre syndrome (GBS) usai vaksinasi COVID-19 AstraZeneca. Hal serupa pernah dilaporkan di Indonesia.
Susan Antela (31) guru SMAN 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang mengalami kelumpuhan diagnosa mengidap sindrom langka Guillain Barre Syndrome (GBS).
Hasil investigasi Komnas KIPI mengungkap kelumpuhan yang dialami guru Susan tidak terkait vaksin. Ia mengalami kondisi Guillain-Barre Syndrome.
Guru Susan di Sukabumi lumpuh sehabis menerima vaksinasi COVID-19. Komnas KIPI menyebut Guru Susan mengidap sindrom langka Guillain Barre Syndrome (GBS).
Komda KIPI Jabar memastikan vaksinasi COVID-19 tetap aman diberikan kepada masyarakat. Pasalnya, KIPI yang serius sangat langka terjadi.
Seorang guru di Sukabumi dilaporkan mengalami kelumpuhan usai mendapat vaksinasi COVID-19. Penyelidikan menyebut ternyata penyebabnya Guillain-Barre syndrome.
Komnas KIPI angkat bicara soal kelumpuhan yang dialami guru Susan usai menerima dosis kedua vaksin COVID-19. Disebutkan, ia mengalami Guillain-Barre Syndrome.