
Terancam Kehilangan Insentif Dagang dari AS, Jokowi Harus Apa?
Indonesia terancam tidak akan lagi mendapatkan fasilitas Generalize System of Preference (GSP) atau keringanan bea masuk impor barang ke AS.
Indonesia terancam tidak akan lagi mendapatkan fasilitas Generalize System of Preference (GSP) atau keringanan bea masuk impor barang ke AS.
"Semua produk ekspor Indonesia akan rentan terkena tuduhan subsidi perdagangan berdasarkan ketentuan subsidy & countervailing measures AS,"
Luhut memanggil Wamendag Jerry Sambuaga serta Ketua DK OJK Wimboh Santoso membahas insentif dagang atau GSP dari Amerika Serikat. Hasilnya?
Fasilitas bebas bea masuk ke Amerika Serikat (AS) atau Generalized System of Preferences (GSP) tak jadi diperpanjang bulan Desember 2019. Kapan dong?
AS masih memberikan fasilitas bea masuk 0% atau Generalized System of Preferences (GSP) terhadap Indonesia meski masuk dalam daftar negara yang dievaluasi.
"Awal Desember kita akan mengirim tim untuk negosiasi, untuk menyelesaikan,"
Pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut membahas banyak hal, termasuk mengenai Generalized System of Preferences (GSP) dengan Amerika Serikat (AS).
"Jadi kita harap dalam waktu dekat GSP itu akan selesai dan tidak ada lagi pending isu"
Melalui GSP, satu negara bisa memberi keringanan tarif bea masuk kepada eksportir dari negara-negara tertentu, dalam hal ini AS terhadap Indonesia.
"Sampai dengan sekarang kita masih mendapatkan fasiliyas GSP, yaitu bea masuk 0%"