
Insentif Dagang dari AS Berlanjut, Jokowi Berharap Ekspor RI Naik
Amerika Serikat (AS) telah resmi memberikan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia.
Amerika Serikat (AS) telah resmi memberikan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia.
Setelah melalui jalan panjang, akhirnya Amerika Serikat (AS) memperpanjang pemberian fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia.
Amerika Serikat (AS) melalui United States Trade Representative (USTR) memperpanjang pemberian fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) ke Indonesia.
Mike Pompeo bertemu dengan Menlu Retno Marsudi. Ada beberapa hal yang dibahas kedua pihak, salah satunya fasilitas Generalize System of Preference (GSP)
Saat ini perundingan dengan AS untuk membahas penyelesaian isu-isu GSP terhambat pandemi COVID-19, namun akan segera dilanjutkan kembali.
Keenamnya telah selesai menjalani masa hukuman dalam kasus makar terkait pengibaran bendera Bintang Kejora saat aksi di depan Istana Negara pada Agustus 2019.
Banyak kalangan khawatir, naiknya status RI jadi negara maju bisa membuat Indonesia kehilangan fasilitas GSP dari AS. Namun ternyata ada peluang lain.
Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang dan dinyatakan sebagai negara maju. Masih dapat insentif?
"Kalau kita merasa belum siap memperbaiki daya saing secara kualitas, dan lain-lain maka negosiasi menjadi jalan yang lebih soft untuk ke sana,"
"Dampak yang jelas GSP ini kan memang setelah Indonesia dikeluarkan dari list negara berkembang, langkah berikutnya pastinya evaluasi terhadap fasilitas GSP,"