
Kata Psikolog Soal Orang yang Suka Sebar Rekaman Musibah di Medsos
Sudah jadi rahasia umum dalam momen musibah ada saja yang merekam dan menyebarkannya di media sosial. Seperti pada kejadian ledakan granat asap di Monas.
Sudah jadi rahasia umum dalam momen musibah ada saja yang merekam dan menyebarkannya di media sosial. Seperti pada kejadian ledakan granat asap di Monas.
Ledakan yang disebut berasal dari granat asap terjadi di kawasan Monas pagi ini. Dampak ledakan tersebut tentunya bisa merusak tubuh melalui beberapa cara.
Pagi ini semua orang dikagetkan dengan ledakan granat asap di Monas. Apa sih bedanya dengan granat biasa?
Saat granat asap meledak di Monas, beberapa orang merekam kejadian namun tidak menolong korban. Psikolog menjelaskan hal yang bisa mendorong perilaku ini.
Ledakan granat asap terjadi di Monas. Salah satu saksi, Iwan Ridwan, mengaku mendengar ledakan tersebut hingga dalam gedung Mahkamah Agung (MA).
Ledakan yang terjadi di Monas memakan 2 korban. Keduanya adalah prajurit TNI yang tengah berada di sekitar lokasi dan saat ini tengah mendapat perawatan.
Polda Metro menyebut granat asap bisa dimiliki anggota pasukan pengendalian massa (dalmas) dan mungkin tertinggal.
Ledakan granat asap terjadi di kawasan Monas dan menyebabkan korban berjatuhan. Sebenarnya, bagaimana dampak yang terjadi pada tubuh akibat ledakan itu?
"Saya tahunya sekali bunyi kencang, nyebut. Kuping langsung pengeng. Terus duh saya nyapu saja," kata Maryati.
Ledakan terjadi di Monas memakan 2 korban. Sumber ledakan disebut berasal dari granat asap.