
GNPF-U: Ijtimak Ulama Kelanjutan Aksi 411 dan 212
GNPF-U menggelar Ijtimak Ulama untuk membahas soal capres-cawpres untuk Pilpres 2019. GNPF-U menyebut Ijtimak Ulama sebagai kelanjutan dari aksi 411 dan 212.
GNPF-U menggelar Ijtimak Ulama untuk membahas soal capres-cawpres untuk Pilpres 2019. GNPF-U menyebut Ijtimak Ulama sebagai kelanjutan dari aksi 411 dan 212.
Ketua GNPF-U Yusuf Martak menegaskan Ijtimak Ulama tidak memihak kepada salah satu calon presiden/cawapres.
Ijtimak Ulama akhirnya dibuka. Acara yang digelar oleh GNPF Ulama ini rencananya akan membahas capres-cawapres yang akan mereka dukung pada Pilpres 2019.
Para elite Partai Keadilan Sejahtera juga menghadiri acara Ijtimak Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Siapa saja?
Anies Baswedan dan Wagub DKI Sandiaga Uno hadir dalam acara Ijtimak Ulama. Saat Anies datang, sejumlah ulama meneriakinya dengan sebutan 'presiden'.
"Ditanya ke Kapitra, kalau Habib Rizieq maju (nyapres), kamu batalin nggak nyaleg dari PDIP?" kata Yusuf Martak. Apa maksudnya? Simak di sini:
Bamsoet hari ini menerima kunjungan GNPF Ulama di DPR RI. Dalam pertemuan itu, Bamsoet mengatakan ulama punya peran penting bagi bangsa Indonesia.
GNPF Ulama, PA 212, dan FPI bakal menggelar ijtimak ulama untuk membahas capres/cawapres. PAN menyebut hasil ijtimak ulama itu akan menjadi pertimbangan mereka.
GNPF MUI merubah namanya menjadi GNPF Ulama. Hal itu disampaikan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12/3).
Presidium Alumni 212 akan menjaring calon alternatif di Pilpres 2019 untuk melawan Joko Widodo.