
Kena Tarif Trump 30%, Industri Garmen Sri Lanka Ketar-ketir
Industri garmen Sri Lanka terancam setelah AS memberlakukan tarif impor 30%. Ekspor ke AS mencapai US$ 1,9 miliar, menyerap 300.000 tenaga kerja.
Industri garmen Sri Lanka terancam setelah AS memberlakukan tarif impor 30%. Ekspor ke AS mencapai US$ 1,9 miliar, menyerap 300.000 tenaga kerja.
BPS mencatat AS sebagai pasar utama ekspor pakaian dan alas kaki Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai 63,40% untuk pakaian rajutan.
DPMPTSP Jateng ungkap dominasi ekspor ke AS mencapai 41% berupa produk alas kaki dan garmen. Diversifikasi pasar jadi strategi untuk stabilitas industri.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita meyebut 2024 adalah tahun yang sulit untuk industri tekstil dan pakaian jadi nasional.