
Petani di Sidoarjo Semangat Rawat Ratusan Pohon Kelor Agar Bisa Ekspor
Seorang petani kelor di Sidoarjo H Ali Mas'ad mengaku senang mendengar kabar daun kelor menjadi barang ekspor. Kini ia makin bersemangat merawat kelor miliknya.
Seorang petani kelor di Sidoarjo H Ali Mas'ad mengaku senang mendengar kabar daun kelor menjadi barang ekspor. Kini ia makin bersemangat merawat kelor miliknya.
Tidak hanya menyimpan banyak khasiat, daun kelor juga bisa diolah menjadi sayur bening yang menggugah selera. Seperti yang disampaikan Murni, warga Magetan.
Warga Magetan, Suwito mencoba membuktikan khasiat dari daun kelor. Pria berusia 75 tahun itu meramu daun kelor menjadi kapsul.
Di Tanah Air, daun kelor tidak bisa dilepaskan dari mitos sebagai peluntur jimat atau susuk. Sedangkan faktanya sekarang, daun kelor diekspor ke Korea Selatan.
Tidak hanya bisa diolah menjadi obat dan makanan, daun kelor juga kerap digunakan polisi untuk melumpuhkan penjahat. Yakni para penjahat yang kebal peluru.
Selain banyak menyimpan khasiat bagi kesehatan, daun kelor juga dipercaya warga untuk melunturkan jimat dan susuk. Seperti kepercayaan yang ada di Magetan.
Daun kelor memiliki beragam khasiat ini cukup dicari untuk diekspor ke beberapa negara di asia. Namun, daun kelor masih terhitung komoditas baru untuk diekspor.
Pemprov Jatim mengekspor 12 ton daun kelor ke Korea Selatan. Kabar tersebut disambut gembira penanam daun kelor di Magetan.
Dalam tiga bulan terakhir, ekspor daun kelor dari Jatim ke Korea Selatan mencapai 13 kali. Sementara total ekspornya mencapai USD 155.247,90.
Masyarakat mungkin tak awam lagi mendengar kelor. Tumbuhan yang biasanya digunakan memandikan jenazah hingga dihubungkan hal-hal mistis memiliki banyak manfaat.