
Jepang Temukan Mutasi Virus Corona Baru Bernama 'Eek'
Jepang menemukan mutasi baru virus Corona yang mengandung E484K dan diberi nama 'Eek'. Mutasi tersebut diyakini mengurangi efektivitas vaksin.
Jepang menemukan mutasi baru virus Corona yang mengandung E484K dan diberi nama 'Eek'. Mutasi tersebut diyakini mengurangi efektivitas vaksin.
Belum lama ini Tokyo mengidentifikasi mutasi yang diyakini mengurangi efektivitas vaksin yang disebut dengan varian 'Eek'. Berikut sederet faktanya.
Sekitar 70 persen pasien virus Corona COVID-19 di Tokyo bulan lalu teridentifikasi membawa mutasi baru. Mutasi ini ditemukan pada varian yang dinamai 'Eek'.
Varian baru virus Corona dengan mutasi E484K ditemukan di Inggris. Bagaimana efikasi vaksin saat ini terhadap varian baru itu? Ini kata ahli.
Virus penyebab COVID-19 terus bermutasi. Baru-baru ini, Inggris mengidentifikasi 2 varian baru, salah satunya dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC).
Varian terbaru Corona asal Inggris, B117, mengandung mutasi E484K yang mirip dengan varian Afrika Selatan. Apa saja gejala yang ditimbulkan?
Varian virus Corona Inggris bermutasi lagi dan diberi nama E484K. Lalu apa arti dari nama E484K? Saksikan video berikut ini.
Varian virus Corona Inggris bermutasi lagi dan diberi nama E484K. Para ahli menyebut mutasi ini mirip dengan varian Corona dari Afrika Selatan dan Brasil.
Varian baru Corona Inggris, B117 kembali bermutasi. Mutasi yang dinamakan E484K ini disebut memungkinkan COVID-19 lolos dari perlindungan antibodi.
Varian baru SARS-COV-2 dari Inggris bermutasi lagi. Dalam beberapa kasus, para ilmuwan mendapati mutasi E484K seperti yang dimiliki oleh varian Afrika Selatan.