
Mutasi 'Eek' Masuk Indonesia, Satgas: Tingkatkan Disiplin Prokes
Mutasi Corona E484K 'Eek' dikonfirmasi masuk ke Indonesia. Tim Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito pun mengimbau agar masyarakat tidak panik.
Mutasi Corona E484K 'Eek' dikonfirmasi masuk ke Indonesia. Tim Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito pun mengimbau agar masyarakat tidak panik.
Virus Corona dengan mutasi E484k atau Eek sudah terdeteksi di Indonesia. Varian dengan mutasi ini disebut Satgas COVID-19 bersifat lebih mudah menular.
Soal mutasi baru Corona E484K atau varian 'Eek' tidak ditemukan di Jepang saja. Berikut beberapa negara lain yang telah mengidentifikasi mutasi baru tersebut
Jepang dihebohkan dengan mutasi Corona E484K atau yang dijuluki varian Eek. Varian Corona tersebut ternyata sudah masuk Indonesia.
Varian 'Eek' alias mutasi E484K kini ramai diperbincangkan. Setelah dilaporkan ditemukan di Jepang, Kemenkes RI melaporkan 1 temuan kasus di Indonesia.
Menyikapi adanya mutasi baru virus Corona yang mengandung E484K atau 'Eek', PM Jepang mengambil tindakan antisipasi. Mereka melakukan langkah-langkah darurat
Kemenkes memastikan varian 'Eek' atau E484K telah ada di Indonesia. Mutasi COVID-19 tersebut belakangan menggemparkan Jepang di tengah persiapan olimpiade.
Jepang menemukan mutasi baru virus Corona yang mengandung E484K dan diberi nama 'Eek'. Mutasi tersebut diyakini mengurangi efektivitas vaksin.
Para ilmuwan telah menemukan jawaban kenapa eek atau kotoran hewan ini berbentuk kubus. Hewan yang dimaksud adalah wombat.
Gunung Everest adalah yang tertinggi di dunia. Ribuan pendaki pernah buang air besar di sana. Membersihkan tinja mereka adalah perkara serius.