
Blak-blakan drg Romi: Melawan Diskriminasi
Dokter gigi Romi Syofpa Ismael mengalami paraplegia. Saat ia ingin menjadi CPNS, Pemkab Solok Selatan justru menganulirnya. Padahal Romi mendapat nilai terbaik.
Dokter gigi Romi Syofpa Ismael mengalami paraplegia. Saat ia ingin menjadi CPNS, Pemkab Solok Selatan justru menganulirnya. Padahal Romi mendapat nilai terbaik.
Sepekan kemarin, drg. Romi dan suami berada di Jakarta demi memperjuangkan haknya menjadi CPNS. Sempat ingin berhenti jadi dokter dan sarankan suami nikah lagi.
"Sisa formasi di tahun 2018, ada satu formasi untuk disabilitas yang tidak terisi. Kita usahakan itu jalur khusus," kata Sekda Solok Selatan Yulian.
Nasrul meminta agar drg Lili tidak di-bully. Lili merupakan rival dan menggantikan posisi drg Romi yang dicoret sebagai CPNS di Kabupaten Solok Selatan.
"Insyaallah (diagendakan). Nanti KSP (Moeldoko) juga akan berusaha memberi tahu kepada Pak Presiden," kata Ali Mochtar Ngabalin dari kantor KSP.
Dokter gigi Romi Syofpa Ismael dicoret Pemkab Solok Selatan menjadi PNS dengan alasan disabilitas. Bukan pertama kali disabilitas mengalami diskriminasi di RI.
Ombudsman menilai Dokter Gigi Romi Syofpa Ismael tak harus mengadu ke Istana karena gagal menjadi CPNS. Menurut Ombudsman, mekanisme yang tersedia sudah cukup.
Romi Syofpa Ismael bercerita perjuangannya selama menjadi tenaga harian lepas sebagai dokter gigi di Puskesmas Talunan, Solok Selatan, Sumatera Barat.
drg Romi Syofpa Ismael berharap bisa bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia ingin mengutarakan isi hatinya dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.
Koalisi Organisasi Disabilitas menilai dianulirnya kelulusan drg Romi dalam ujian CPNS di Solok Selatan melanggar HAM.