
Pengasuh Ponpes: 52 Warga Ponorogo Mondok, Bukan Berlindung dari Kiamat
Pengasuh Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin menanggapi kabar 52 warga Ponorogo hijrah ke tempatnya. Kredatangan mereka mau mondok bukan berlindung dari kiamat.
Pengasuh Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin menanggapi kabar 52 warga Ponorogo hijrah ke tempatnya. Kredatangan mereka mau mondok bukan berlindung dari kiamat.
Ada banyak fatwa Thoriqoh Musa yang diduga telah dipaparkan Khotimun pada 52 warga Ponorogo yang pindah ke Malang. Salah satunya soal huru hara saat Ramadan.
Khotimun dikenal warga sebagai seorang pengajar agama. Dia diduga telah menyihir warga dengan beberapa fatwa thoriqot musa seperti kiamat sudah dekat.
Dari 52 warga Ponorogo yang pindah ke Malang akibat doktrin kiamat, 10 di antaranya merupakan pelajar. Bahkan 3 di antaranya siswa kelas VI yang akan UN.
Foto pengasuh sebuah pondok pesantren dijual seharga Rp 1 juta sebagai pusaka penangkal gempa. Benarkah itu?
Doktrin kiamat sudah dekat menguak seiring beredarkan berita tentang 52 warga Ponorogo yang minggat. Mereka diduga meyakini akan segera terjadi kiamat.
Puluhan warga Ponorogo yang memutuskan pindah ke sebuah pesantren di Malang tidak hanya tersihir doktrin kiamat. Ada enam fatwa lain yang juga menyihir mereka.
Katiyem seorang ibu di Ponorogo menyayangkan menantunya ikut dalam rombongan tersihir doktrin kiamat. Padahal, sang menantu baru menikahi putrinya 8 bulan lalu.
Polisi merespon kabar adanya warga Ponorogo yang pindah ke Malang karena doktrin kiamat. Salah satu aliran yang disebut melakukan doktrin adalah Thoriqoh Muso.
Sebanyak 52 warga Ponorogo pindah ke Malang akibat termakan doktrin 'kiamat sudah dekat'. MUI meminta Bupati Ponorogo hingga kepolisian turun tangan.