
Empat dari Delapan Pengidap Difteri di Garut Sudah Boleh Pulang
Sejak Kamis (18/1), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut, merawat 8 pasien positif difteri. Hari ini, empat di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Sejak Kamis (18/1), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut, merawat 8 pasien positif difteri. Hari ini, empat di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Virus difteri masih menyebar di Kabupaten Garut. Tercatat 33 kasus terjadi sejak Desember 2017-Januari 2018. Dari 26 positif difteri, 5 di antaranya meningal.
Para pasien terdiri dari dua orang perempuan dan tujuh laki-laki. Pasien positif difteri itu mulai menjalani perawatan sejak 18 Januari.
Pada tahun 2017, tak kurang dari 20 kasus baik suspect maupun positif difteri ditemukan di Garut. Lima pasien meninggal. Dinkes segera lakukan imunisasi massal.
Pengidap difteri asal Garut, Jawa Barat, kembali meninggal. Ecin (34) yang tengah hamil tua itu meninggal setelah beberapa jam dirawat di RSUD dr Slamet.
Pasien difteri di Garut kembali meninggal. Oom Mariati (63), meninggal setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD dr Slamet.
Lima warga Garut, Jawa Barat, terkena wabah penyakit difteri. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut.
Selama November hingga pertengahan Desember 2017 ini, RSUD dr. Slamet Garut, Jawa Barat, menangani dua kasus pasien yang terjangkit difteri.
Seorang warga Garut Jawa Barat kembali meninggal akibat penyakit difteri. Hingga kini, korban tewas akibat difteri di Garut menjadi tiga orang.