
Terluka Puluhan Orang saat Demonstrasi di Thailand Menolak Monarki
Puluhan orang terluka ketika polisi di Thailand bentrok dengan para demonstran yang menolak sistem monarki. Beberapa di antaranya terkena luka tembak.
Puluhan orang terluka ketika polisi di Thailand bentrok dengan para demonstran yang menolak sistem monarki. Beberapa di antaranya terkena luka tembak.
Demo yang sering berakhir ricuh di Thailand, membuat massa aksi lebih menyiapkan diri menghadapi water canon. Kini mereka membawa bebek karet sebagai tameng.
Sedikitnya 55 orang terluka, beberapa terkena luka tembak, ketika demonstran yang berbaris di parlemen Thailand bentrok dengan polisi.
Demonstrasi yang menuntut perubahan konstitusi yang dibuat oleh bekas pemerintahan militer Thailand ricuh. Massa menembus barikade dan melempar botol.
Polisi anti huru hara Thailand menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah para pengunjuk rasa yang mencoba menembus barikade.
PM Prayuth menawarkan amandemen konstitusi untuk meredam aksi protes. Rencana itu ditolak kelompok tradisionalis pro-Monarki.
Di tengah gelombang demo soal kekuasaan raja, Thailand akan dilanda gelombang protes lagi. Kali ini soal situs porno yang diblokir di negara itu.
Para pendukung sistem monarki di Thailand akhirnya turun gunung. Mereka tampak berbaur dengan warga di jalan pada Minggu (2/11/2020).
Para pemuja Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida meneriakkan "Hidup Raja!" dan mencium kaki raja saat pasangan kerajaan itu lewat.
Gelombang protes yang dilakukan belasan ribu warga muda Thailand sudah berlangsung sejak bulan Juli.