
Melihat dari Dekat Nyamuk Penyebab Demam Berdarah
Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Ini penampakan dari dekat wujud nyamuk tersebut.
Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Ini penampakan dari dekat wujud nyamuk tersebut.
Populasi nyamuk Aedes aegypti yang tinggi di Singapura membuat kasus kematian DBD di negara tersebut meningkat hingga dua kali lipat pada 2024.
Cuaca dengan suhu dingin melanda sebagian wilayah di Indonesia, termasuk di Tasikmalaya Jawa Barat. Dokter pun mewanti-wanti munculnya sejumlah penyakit.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang mengalami penurunan setiap bulannya selama 2024. Hingga Kamis, 11 Juli 2024 ada 925 kasus dan 14 orang meninggal.
Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kerinci pada awal tahun 2024 tercatat mengalami peningkatan yang signifikan.
Warga diimbau untuk tetap waspada dengan gejala DBD, khususnya fase kritis DBD.
Merujuk hasil penelitian, nyamuk ber-wolbachia mampu menekan kasus DBD jika populasinya sudah melebihi 60% dari nyamuk Aedes aegypti biasa.
Dinkes DKI melaporkan 27 kasus DBD yang meninggal dunia sejak Januari. Meski begitu, Dinkes DKI mencatat adanya penurunan kasus dibandingkan bulan sebelumnya.
Anak berusia enam tahun asal Desa Manduang dinyatakan meninggal akibat DBD setelah menjalani perawatan intensif di salah satu RS swasta di Klungkung.
Puncak kasus DBD sudah terlewati di Maret tahun ini, tetapi penyebarannya tetap bisa terjadi sampai Juli hingga Agustus 2023. Apa pemicunya?