
Jepang Ketar-ketir Kasus COVID-19 Naik, Warga Diminta Pakai Masker Lagi
Jepang menghadapi peningkatan kasus COVID-19 dan influenza secara bersamaan di seluruh negara tersebut. Warga diminta menggunakan masker lagi.
Jepang menghadapi peningkatan kasus COVID-19 dan influenza secara bersamaan di seluruh negara tersebut. Warga diminta menggunakan masker lagi.
Pemerintah Jepang telah mencabut sebagian besar aturan penanganan COVID-19. Di antaranya, dengan mencabut aturan wajib bukti vaksinasi COVID-19 bagi pendatang.
Banyak warga Jepang lupa caranya tersenyum lantaran diharuskan menggunakan masker selama pandemi COVID-19. Mereka bahkan rela mengikuti kursus 'tersenyum'.
Jepang akan menganggap COVID-19 setara flu musiman per 8 Mei 2023. Per hari ini, Jepang juga mencabut syarat sertifikat vaksin dan tes COVID-19 untuk pelancong.
Per 8 Mei 2023, Jepang akan menggolongkan COVID-19 setara dengan flu musiman. Namun, tak tertutup kemungkinan nantinya level akan dinaikkan lagi. Kenapa?
Jepang akhirnya memutuskan untuk menurunkan klasifikasi penyakit COVID-19. Per 8 Mei, virus ini akan dianggap sebagai flu musiman atau flu biasa.
Jepang tengah menghadapi tsunami COVID-19 dan membuat kasus kematian di sana melonjak pesat. Seperti apa kondisi di Jepang pasca diterjang kasus COVID-19?
PMJepang Fumio Kishida pada Jumat (20/1) mengumumkan rencana negaranya untuk menurunkan status Covid-19 menjadi selevel flu musiman.
Jepang diterpa 'tsunami' COVID-19. Kemarin, Jepang mencatat 415 kasus kematian pasien COVID-19 dalam sehari, menjadi rekor kasus kematian COVID-19 tertinggi.
Situasi Covid-19 di Jepang mulai terkendali. Menurut YouTuber, Zhafira Aqyla, pembelajaran tatap muka pun sudah berlangsung.