
Corona Ngamuk di Inggris, Bukti Pandemi Masih Jauh dari Selesai?
Ahli menyebut lonjakan kasus yang terjadi di Inggris harus menjadi pembelajaran penting untuk masyarakat Indonesia agar selalu waspada dan tidak boleh lengah.
Ahli menyebut lonjakan kasus yang terjadi di Inggris harus menjadi pembelajaran penting untuk masyarakat Indonesia agar selalu waspada dan tidak boleh lengah.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan rencananya agar Inggris bisa 'berdamai' dengan COVID-19. Apa saja strategi yang telah dilakukan?
Inggris mencatat rekor kematian harian tertinggi karena virus Corona (COVID-19). Tercatat, sebanyak 1.610 kasus kematian harian pasien COVID-19 di Inggris.
Virus baru COVID-19 yang melanda Inggris bakal membuat kesulitan pasokan pangan. Masalah virus ini menambah kekacauan yang terjadi di pelabuhan Inggris.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membatalkan rencana pelonggaran lockdown saat perayaan Natal karena varian baru Corona yang lebih menular.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberlakukan penguncian (lockdown) yang efektif di Inggris. Hal ini karena beredarnya varian baru virus Corona.
Pejabat kesehatan Inggris memperingatkan siapa pun dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak boleh mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech.
Sistem layanan kesehatan Inggris berada di bawah tekanan parah saat pandemi Corona mencapai puncak. Alat deteksi Corona cepat pun dikerahkan.
Virus Corona (COVID-19) masih merajalela di Inggris. Namun, ironisnya, masih banyak warga Inggris yang enggan memakai masker.
Masih banyak warga Inggris yang enggan memakai masker ketika berkegiatan di luar rumah. Padahal, virus Corona kita telah terbukti bisa menular lewat udara.