
5 Etika Review Produk Makanan dan Restoran, Jangan Merendahkan!
Akhir-akhir ini banyak food reviewer atau kritikus makanan bermunculan. Untuk mengulas produk makanan perlu memerhatikan etika atau tata caranya.
Akhir-akhir ini banyak food reviewer atau kritikus makanan bermunculan. Untuk mengulas produk makanan perlu memerhatikan etika atau tata caranya.
Seruan boikot food reviewer Codeblu viral di media sosial. Ia diduga melakukan pemerasan terhadap salah satu toko roti. Berikut kronologinya...
"Kedua, kalau panjenengan tahu bahwa hari ini, baru dua hari ini ada namanya Codeblu...," kata Mufti Anam dalam rapat bersama Mendag Budi. Baca di sini.
Kasus dugaan pemerasan oleh Codeblu kepada sebuah bakery viral. Hal ini pun mendapat tanggapan dari pebisnis kuliner hingga para konten kreator makanan.
Di media sosial kini ramai seruan boikot Codeblu. Begini awal mula sosok Codeblu dinilai menekan pebisnis kuliner hingga dianggap layak diboikot.
TikToker ini membandingkan kelezatan lapis legit milik Codeblu dan Ci Mehong. Ada juga makanan yang punya kisah kelam karena jadi pemicu perang negara.
Nasi telur di warteg harganya Rp 23 ribu kemahalan. Lalu ada sate kambing empuk di Jakara Timur hingga perbandingan lapis legit milik Cik Mehong dan Codeblu.
Codeblu kerap membagikan temuan negatif di gerai makanan. Mulai dari temuan kecoak, alat makan di toilet jorok, hingga tipuan timbangan di supermarket.
Bakery di Jakarta menjadi sorotan usai Code Blu mengunggah laporan dari seorang pihak. Bakery ini dapurnya kotor dan sempat kirim kue berjamur ke panti asuhan.
Kabar restoran rice bowl jorok di Kuningan yang diungkap Codeblu menggemparkan foodies. Sang pemilik pun menutup permanen gerai tersebut! Ini fakta-faktanya.