
Bahasa Kebijakan dan Mindset Birokrasi
Diksi "cleansing" guru honorer di Jakarta dan nama-nama nyeleneh aplikasi mencerminkan kecenderungan kebijakan publik kita yang tidak santun berbahasa.
Diksi "cleansing" guru honorer di Jakarta dan nama-nama nyeleneh aplikasi mencerminkan kecenderungan kebijakan publik kita yang tidak santun berbahasa.
Dirjen GTK Nunuk Suryani menyebut kata cleansing pada guru honorer tidak pas dan tidak manusiawi. Begini responsnya terkait cleansing guru honorer di Jakarta.
Persoalan cleansing guru honorer di Jakarta ternyata menimbulkan kekhawatiran bagi guru honorer lain di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Guru honorer hidup jauh dari sejahtera. Beban kerjanya ekstra dan dibutuhkan, tapi gajinya minim. Mereka hidup dalam kecemasan, kapan pun bisa dipecat mendadak.
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaludin pun bakal menertibkan kepala sekolah yang tetap merekrut guru honorer meski sudah ada larangan.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku masih kekurangan tenaga pengajar. Di sisi lain, ratusan guru honorer justru dipecat mendadak.
Heru berbicara soal 'cleansing' guru honorer. Dia menyatakan 107 guru honorer yang nonaktif akan didistribusikan ke sejumlah sekolah daerah setempat.
Sejumlah guru honorer dari sekolah negeri di Jakarta mendatangi LBH. Mereka mengadu seusai dipecat secara tiba-tiba dengan dalih 'cleansing'.