
Under the Volcano Usung Budaya Minang, Ini Tantangan Terbesar
Bumi Purnati Indonesia akhirnya segera menggelar pementasan Under the Volcano di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta pada 27 Agustus 2022.
Bumi Purnati Indonesia akhirnya segera menggelar pementasan Under the Volcano di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta pada 27 Agustus 2022.
Setelah tertunda dua tahun lamanya, pementasan teater bertaraf internasional Under the Volcano garapan Bumi Purnati Indonesia siap digelar pekan depan.
Pertunjukan teater 'Under the Volcano' mendapat sambutan yang luar biasa saat dipentaskan di panggung internasional sejak tahun 2014.
Terinspirasi dari budaya lokal Minang dan bencana alam yang menjadi fenomena, 'Under the Volcano' digelar pada 4-5 April 2020 di Ciputra Artpreneur Theatre.
Layar besar berada di belakang panggung yang seketika berubah warna menjadi gradasi biru.
'I La Galigo' pun diadaptasi menjadi pertunjukan teater yang disutradarai Robert Wilson oleh Yayasan Bali Purnati.
Perempuan asal New York Rhoda Grauer yang tertarik mengadaptasi 'I La Galigo' dari 6.000 halaman naskah kuno suku Bugis, 'Sureq Galigo' menjadi skenario teater.
Bagi Rhoda Grauer naskah kuno 'Sureq Galigo' punya daya tarik tersendiri. Bagaimana ceritanya sampai ia tertarik mengadaptasinya?
Setiap elemen dalam pertunjukan 'I La Galigo' menjadi hal terpenting. Termasuk koreografi dan gerak tari para pemain dari pementasan berdurasi dua jam tersebut.
Sri Qadariatin yang berperan menjadi We Cudaiq atau Putri China yang menikah dengan Sawerigading menceritakan awal terkenang menjadi karakter tersebut.