
20 Anak di Sumenep Meninggal, Menkes: Campak Jauh Lebih Menular daripada COVID
Sebanyak 20 anak di Sumenep meninggal akibat campak. Menteri Kesehatan targetkan 70 ribu anak diimunisasi dalam 2 pekan untuk mencegah penularan.
Sebanyak 20 anak di Sumenep meninggal akibat campak. Menteri Kesehatan targetkan 70 ribu anak diimunisasi dalam 2 pekan untuk mencegah penularan.
20 anak di Sumenep meninggal dunia akibat campak. Menkes Budi Gunadi Sadikin berharap jumlah tersebut tidak bertambah lagi.
Jumlah pasien meninggal akibat campak di Kabupaten Sumenep, Madura, dilaporkan terus bertambah. Hingga Kamis (28/8), tercatat sudah 20 anak meninggal dunia.
Menkes Budi menargetkan penanganan KLB campak di Sumenep tuntas dalam 2 minggu. Imunisasi massal didukung suplai 11.000 vial vaksin untuk 80.000 anak.
Jumlah pasien meninggal akibat campak di Sumenep mencapai 20. Menkes Budi menegaskan pentingnya vaksinasi dan melawan hoaks terkait imunisasi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut virus campak 4-5x lebih mudah menular dari virus Covid-19. Campak juga menimbulkan berbagai komplikasi penyakit.
Menkes Budi Gunadi Sadikin akan meninjau langsung kejadian luar biasa (KLB) campak di Sumenep, Madura, besok (28/8).
Kemenkes catat 3.144 kasus campak di Indonesia, 2.139 di antaranya di Sumenep dengan 17 kematian, menjadikannya kasus tertinggi nasional hingga Agustus 2025.
Kekhawatiran meningkat akibat kasus campak di Bangkalan. Ibu-ibu antusias bawa anak untuk imunisasi kejar campak demi mencegah penyebaran penyakit.
Campak adalah penyakit virus sangat menular, dengan risiko penularan lebih tinggi dari COVID-19. Imunisasi penting untuk mencegah KLB.