
Gunung Semeru Masih Fluktuatif dan Berpotensi Luncurkan Guguran Awan Panas
Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas sejauh 2 km pada Selasa (2/2). Saat ini Gunung Semeru masih fluktuatif.
Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas sejauh 2 km pada Selasa (2/2). Saat ini Gunung Semeru masih fluktuatif.
Sebanyak enam desa di dua kecamatan Kabupaten Lumajang diguyur hujan abu Gunung Semeru. Hujan abu ini terjadi menyusul guguran awan panas
Gunung Semeru berkabut usai mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 2 KM. Selain itu kondisi sekitar Gunung Semeru juga berawan dan mendung.
Tumpukan material vulkanik Semeru masih menumpuk di Sungai Curah Koboka. Petugas tak bosan menghalau penambang karena material masih panas.
Tanggul penahan lahar Sungai Renteng Lumajang, jebol sepanjang 8 meter. Jebolnya tanggul di kaki Gunung Semeru ini lantaran kerap terjadi banjir lahar hujan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Lumajang menetapkan status tanggap bencana Gunung Semeru. Status tersebut berlaku hingga 14 Desember mendatang.
Puluhan warga di kaki Gunung Semeru, berlarian. Itu setelah kepulan asap tebal membumbung tinggi. Warga pun dievakuasi BPBD Lumajang.
Banjir lahar hujan kembali terjadi di sejumlah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru. Banjir lahar ini mengeluarkan asap saat membawa material Semeru.
Hujan yang mengguyur wilayah kaki Gunung Semeru mengakibatkan banjir lahar. Banjir lahar hujan ini membawa material vulkanik batu dan pasir di Sungai Bondeli.
Gunung Semeru kembali meluncurkan guguran awan panas. Luncuran awan panas terjadi sejauh 1,5 KM mengarah ke tenggara atau kawasan curah kobokan.