
Boyolali Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan
Pemkab Boyolali menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan yang berlaku selama tiga bulan. Yaitu mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2020.
Pemkab Boyolali menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan yang berlaku selama tiga bulan. Yaitu mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2020.
BPBD Boyolali minta warga di kawasan rawan bencana (KRB) III maupun II lereng Gunung Merapi selalu waspada antisipasi kemungkinan Merapi erupsi sewaktu-waktu.
Operasi pencarian oleh tim gabungan terhadap Tri Joko (82) yang diduga hanyut di Sungai Pepe, Boyolali pada Selasa (11/2) disetop hari ini.
Seorang kakek di Boyolali hilang sejak kemarin diduga hanyut di Sungai Pepe. Tim SAR masih mencari keberadaann kakek bernama Tri Joko (82) itu hingga saat ini.
Para pengguna jalan yang melintas di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) di Boyolali diimbau untuk waspada karena jalur ini rawan longsor.
Hujan disertai angin kencang menerjang Boyolali. Sebanyak 3 rumah roboh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pemerintah Kabupaten Boyolali memperpanjang status tanggap darurat kekeringan hingga 31 Oktober 2019.
Pipa air sepanjang 4,5 km ikut jadi korban kebakaran di lereng Gunung Merbabu. Akibatnya enam desa di tiga kecamatan Kabupaten Boyolali kekurangan air bersih.
Memasuki musim hujan, beberapa daerah di Kabupaten Boyolali ini tercatat rawan longsor. Warga pun waswas.
BPBD Boyolali menggelar gladi evakuasi warga yang bermukim di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II Gunung Merapi. Gladi evakuasi ini melibatkan warga di 5 desa.