
KPAI: Penculikan Bayi Aditya Jadi Warning untuk Orang Tua
KPAI menilai kasus penculikan bayi Aditya di Depok seharusnya menjadi peringatan bagi para orang tua dalam menjaga anaknya. Orang tua tidak boleh lengah.
KPAI menilai kasus penculikan bayi Aditya di Depok seharusnya menjadi peringatan bagi para orang tua dalam menjaga anaknya. Orang tua tidak boleh lengah.
Jumiyanti, tersangka penculik bayi Aditya di Depok, mencukur rambut bayi tersebut. Ini dilakukannya agar bayi itu tidak dikenali keluarga dan orang lain.
Jumiyanti, tersangka penculikan bayi Aditya di Depok, mengaku menyesal. Dia meminta maaf kepada keluarga korban dan siap menghadapi hukuman apa pun.
Jumiyanti, tersangka kasus penculikan bayi Aditya di Depok, mengaku mendapat bisikan saat menculik bayi Aditya. Ia lalu gelap mata membawa kabur bayi itu.
Polisi menetapkan Jumiyanti (45) sebagai tersangka kasus penculikan bayi Aditya di Depok. Jumiyanti mengaku menculik bayi Aditya karena ingin memiliki anak.
Jumiyanti telah berstatus sebagai tersangka kasus penculikan bayi Aditya di Depok. Dia mengaku menculik bayi itu karena ingin memiliki anak.
Jumiyanti (45) ditetapkan sebagai tersangka kasus penculikan bayi Aditya di Depok. Barang bukti peralatan bayi dan susu juga disita polisi.
Bayi Aditya telah kembali ke pelukang keluarganya. Pengungkapan kasus ini sempat diwarnai 'harapan palsu' di tengah penelusuran polisi.
Polisi menemukan bayi Aditya yang dibawa Jumiyanti. Begini pengakuan Jumiyanti saat polisi mengambil bayi tersebut dari tangannya.
Dua terduga pelaku penculikan bayi Aditya diamankan polisi. Ibunda si bayi, Marlina, mengaku mengenal pelaku Jumiyati.