
Tren Muka 'AI-Generated' di Instagram, Ada Bahaya yang Jarang Disadari
Perkembangan kecerdasan buatan atau AI membuat media sosial dibanjiri konten yang dibuat oleh AI.
Perkembangan kecerdasan buatan atau AI membuat media sosial dibanjiri konten yang dibuat oleh AI.
Elon Musk terkenal sering memperingatkan bahaya AI sejak bertahun-tahun lalu, meskipun sekarang dia punya AI sendiri yaitu Grok.
Tren mengubah foto menjadi gaya animasi dengan bantuan artificial intelligence marak digunakan. Namun, ternyata ada bahaya mengintai di belakangnya lho!
Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dapat membantu pekerjaan di era digital sekarang. Namun, penggunaan data pribadi saat memanfaatkan AI disebut berbahaya.
Peraih Nobel Fisika 2024 alias Bapak Kecerdasan Buatan Geoffrey Hinton menyinggung potensi bahaya AI. Pernyataan ini dibuat Hinton seusai dia memenangkan nobel.
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) Indonesia VIDA mengatakan deepfake shield dapat menjadi solusi pertahanan canggih untuk menangkal deepfake.
Di tengah lonjakan pesat kecerdasan buatan (AI), suara skeptis dan peringatan serius terhadap potensi 'kiamat' semakin mencuat.
Ilmuwan di Uni Emirat Arab mengembangkan AI yang dapat meniru tulisan tangan manusia. Hasil tulisan tangan ini disebut HWT.
Tahun silam, para orang kaya elit global yang menghadiri konferensi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, sangat antusias dengan kecerdasan buatan atau AI.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, berbicara tentang kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence).