
Pengusaha Minta Pemerintah Turun Tangan Atasi Mafia Impor
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) buka suara soal praktik mafia impor, dan minta pemerintah turun tangan.
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) buka suara soal praktik mafia impor, dan minta pemerintah turun tangan.
Berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), kepatuhan pelaporan industri anggota APSyFI tercatat masih rendah.
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen meminta pemerintah menetapkan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) 20% terhadap produk benang filamen impor China.
Wamenaker Immanuel Ebenezer mengungkapkan penyelundupan tekstil mengancam 60 pabrik dan 250 ribu tenaga kerja. Langkah konkret diperlukan untuk mencegah PHK.
Sekretaris Jenderal Apsyfi Redma Gita Wirawasta mengatakan aturan pengenaan BMTP dan BMAD sangat mendesak (urgent) untuk segera dirilis.
Pemerintah terus berupaya mendorong kebijakan larangan impor pakaian bekas ilegal lantaran dinilai mengganggu industri lokal. Produsen lokal buka suara.
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mencatat ada 150 ribu ton atau sekitar 750 ribu bal pakaian bekas ilegal masuk ke pasar tanah air