
Ternyata, Traveler Suka Pemandangan Safari Buat Jadi Background Zoom
Aplikasi Zoom jadi sangat populer buat meeting secara online. Rupanya, traveler lebih suka menggunakan pemandangan safari Afrika sebagai background Zoom mereka.
Aplikasi Zoom jadi sangat populer buat meeting secara online. Rupanya, traveler lebih suka menggunakan pemandangan safari Afrika sebagai background Zoom mereka.
Selama pandemi COVID-19, penggunaan aplikasi Zoom sangat diminati. Pesaingnya pun mulai bermunculan dan kini ada lawan tangguh yang datangnya dari negeri China.
Selama pandemi, penggunaan Zoom meningkat drastis. Namun disayangkan, aplikasi video conference tersebut justru tersandung kasus keamanan dan juga Zoom bombing.
Apabila Google mengikuti selera para pegawainya dahulu kala, bukan tak mungkin kalau Zoom akan jadi layanan terpopuler milik mereka, bukan pesaing beratnya.
Zoom baru-baru ini mengklaim telah memiliki 300 juta pengguna aktif harian. Tapi mereka diam-diam mengoreksi klaim tersebut. Kenapa?
Zoom memiliki saingan mumpuni, yakni Messenger Rooms dari Facebook. Dikutip dari Yahoo Finance, saham Zoom mengalami penurunan saat Messenger Rooms dikenalkan.
Apa yang membuat Zoom begitu jadi pilihan saat video conference dibanding aplikasi lainnya? Dan bagaimana nasibnya saat wabah Corona usai?
Walau dilakukan secara virtual, meeting melalui aplikasi Zoom tetap saja tidak boleh sembarangan. Pejabat ini pun kena batunya sampai harus resign.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) melarang jajarannya menggunakan aplikasi telekonferensi Zoom. Alasannya, tidak ada jaminan keamanan dari pihak penyedia.
Sebuah video viral di WhatsApp yang memperlihatkan laporan pengguna Zoom yang perangkatnya diretas. Benarkah demikian?