
Aphelion, Biang Kerok Hawa Dingin di Bali-Nusra di Tengah Musim Kemarau
Udara di Bali dan Nusra terasa dingin di tengah musim kemarau sejak awal Juli 2025. BMKG menyebut fenomena Aphelion menjadi biang kerok hawa dingin tersebut.
Udara di Bali dan Nusra terasa dingin di tengah musim kemarau sejak awal Juli 2025. BMKG menyebut fenomena Aphelion menjadi biang kerok hawa dingin tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa cuaca dingin yang terjadi akhir-akhir ini bukan disebabkan oleh fenomena Aphelion.
Fenomena bediding membuat suhu udara terasa lebih dingin saat malam hingga pagi hari di musim kemarau. BMKG menjelaskan penyebab dan prediksi berlangsungnya.
Akhir-akhir ini kamu juga merasakan dingin? Tidak berkaitan dengan fenomena aphelion, tapi ini alasannya.
Fenomena bediding di Jawa Timur membuat malam lebih dingin. BMKG memprediksi kondisi ini akan berlanjut hingga Agustus 2025 akibat angin muson Australia.
Di Juli tahun ini terjadi salah satu fenomena astronomi tahunan, yakni aphelion. Fenomena ini terjadi ketika Bumi berada pada jarak terjauhnya dari Matahari.
Aphelion adalah momen ketika Bumi berada terjauh dari Matahari, terjadi setiap tahun. Pelajari dampaknya terhadap musim dan orbit Bumi di sini.
Fenomena aphelion dan perihelion terjadi setiap tahun. Ini penjelasan BMKG soal dampaknya bagi Bumi dan cuaca di Indonesia.
Di bulan Juli tahun ini akan terjadi salah satu fenomena astronomi tahunan, yakni aphelion.
Aphelion terjadi 4 Juli 2025, saat Bumi paling jauh dari Matahari. Apa dampaknya ke cuaca Indonesia? Simak penjelasan BMKG di sini.