
Menkeu: Risiko Terbesar APBN Sekarang Adalah Pajak
APBN 2016 masih menyimpan risiko yang cukup besar, yaitu pajak. Pemerintah seharusnya sudah mulai memikirkan antisipasi bila target pajak tidak tercapai.
APBN 2016 masih menyimpan risiko yang cukup besar, yaitu pajak. Pemerintah seharusnya sudah mulai memikirkan antisipasi bila target pajak tidak tercapai.
Ada beberapa kendala yang menyebabkan penyerapan anggaran. Salah satunya adalah, masalah administratif di internal kementerian.
Berjalan sekitar dua bulan, ternyata kondisi APBN dinilai tidak relevan sampai dengan akhir tahun nanti.
Penerimaan negara tahun ini terancam turun akibat jatuhnya harga minyak dunia. APBN 2016 terancam tidak capai target.
Penurunan harga minyak dunia, bisa membuat penerimaan migas turun sampai dengan Rp 90 triliun, atau kurang dari target (shortfall) Rp 120 triliun.
Pemerintah sudah bersiap untuk merombak APBN 2016. Sebab, ada pergeseran asumsi makro ekonomi, seperti nilai tukar rupiah, inflasi dan harga minyak dunia.
Meski tahun anggaran 2016 baru berjalan, pemerintah mulai menyiapkan rencana kerja di 2017, khususnya dalam pemetaan anggaran kementerian.
Rencana revisi target pajak 2016 dilakukan, setelah melihat realisasi penerimaan pajak pada tahun lalu yang meleset di bawah target.