
Andi Arief Tantang Jokowi Beri Mata ke Novel, HNW: Berlebihan
Hidayat Nur Wahid menilai tantangan Andi Arief agar Presiden Joko Widodo memberikan sebelah matanya untuk penyidik KPK Novel Baswedan berlebihan.
Hidayat Nur Wahid menilai tantangan Andi Arief agar Presiden Joko Widodo memberikan sebelah matanya untuk penyidik KPK Novel Baswedan berlebihan.
Wasekjen Demokrat Andi Arief menantang Presiden Jokowi untuk memberikan satu matanya kepada Novel Baswedan. Pihak Istana menyebut ucapan Andi tak pantas.
Menanggapi tantangan Andi Arief, Golkar membalasnya dengan berbicara tentang sosok yang tangannya berlumuran darah.
Salah satu anggota tim advokasi Novel Baswedan, Haris Azhar, menyebut pernyataan Andi Arief merupakan ekspresi masyarakat kepada seorang presiden.
"Tantangan Andi Arief ini wajar, beliau juga kan aktivis HAM," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andry Arif Bulu.
Novel Baswedan menanggapi tantangan Andi Arief ke Presiden Joko Widodo untuk memberikan satu matanya ke dia yang jadi korban penyiraman air keras.
Andi Arief menantang Presiden Joko Widodo memberikan satu matanya ke penyidik KPK Novel Baswedan. NasDem mengungkit peristiwa penculikan aktivis di masa lalu.
Andi Arief menantang Presiden Joko Widodo untuk memberikan matanya ke penyidik KPK Novel Baswedan yang disiram air keras. Apa kata Wadah Pegawai KPK?
"Tidak fair jika membahas adanya pelanggaran HAM di masa lalu, sementara kasus di depan mata tidak mampu diselesaikan," kata Suhud.
"Meminta Presiden memberi mata pada Novel Bawesdan adalah statement asbun," kata Sukmo. "Andi Arief ini seperti orang yang amnesia," imbuh dia.