
Sopir Ngaku Tak Tahu Asal Batu di Ambulans, Begini Respons Gerindra
Sopir dan dua orang pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya yang menumpangi ambulans berisi batu di kawasan Sabang, Jakarta Pusat, mengaku tidak mengetahui asal batu.
Sopir dan dua orang pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya yang menumpangi ambulans berisi batu di kawasan Sabang, Jakarta Pusat, mengaku tidak mengetahui asal batu.
Ormas GARIS kembali jadi kontroversi. Terbarui, polisi menyebut dua anggota GARIS berencana membuat kericuhan di aksi 22 Mei.
Wakapolres Jakarta Barat AKBP Hanny Hidayat bersama Danrem 052/ Wijayakrama Kolonel Kav. Agustinus Purboyo bersilaturahmi ke Markas FPI di Petamburan.
KPAI menyebut ada remaja di Sukabumi yang membawa surat pernyataan mewakafkan diri pada aksi 22 Mei. KPAI meminta polisi mengungkap kasus tersebut.
Anies sedang menginventarisasi fasos dan fasum yang rusak akibat kericuhan pada 22 Mei. Dia telah memerintahkan jajarannya membenahi kembali wilayah yang rusak.
Polisi telah memetakan kelompok para perusuh yang disebut-sebut menerima bayaran untuk merusuh.
Kondisi di sekitar Bawaslu RI pascakerusuhan kemarin sudah kondusif. Jalan Wahid Hasyim kini sudah bisa dilewati kendaraan.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengaku prihatin atas kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
Ombudsman akan memanggil Polri untuk mendapat klarifikasi adanya korban jiwa dalam aksi 22 Mei yang diduga karena terkena peluru dari kepolisian.
Saat ditemukan, ambulans milik DPC Gerindra Tasikmalaya itu tak memuat peralatan medis, melainkan batu-batu. Ambulans berangkat dari Tasikmalaya Selasa (21/5).