
COVID-19 Bikin Penjualan Batu Bara Adaro Drop
Pasar batu bara termal mengalami dampak dari pandemi COVID-19. Perusahaan penghasil batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk pun harus gigit jari.
Pasar batu bara termal mengalami dampak dari pandemi COVID-19. Perusahaan penghasil batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk pun harus gigit jari.
PT Adaro Energy Tbk memutuskan untuk memangkas target produksi batu bara tahun ini. Perusahaan memangkas produksi hingga 10%.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) hari ini mengumumkan kinerja keuangannya periode kuartal I-2020.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merupakan salah satu dari banyak perusahaan terdampak pandemi Corona. Sejauh mana perusahaan tambang ini terdampak?
Pengusaha ternama sekaligus Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir melihat kondisi ini semakin serius.
Bantuan itu juga diberikan langsung oleh Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir.
Adaro Grup menyumbang Rp 20 miliar untuk penanganan virus Corona (COVID-19). Bantuan itu diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19).
"Tahun 2018 Adaro telah memberikan kontribusi kepada negara senilai total US$ 721 juta (setara Rp 10 triliun)," kata Jul Seventa Tarigan.
"Tahun kemarin sudah penuhi Rio Tinto. Ini adalah tambang pertama underground mining yang kita punya. Kita masih tingkatkan efisiensi di sana."
Menurut Sri Mulyani, selama ini rekam jejak urusan perpajakan Adaro cukup baik. Berkali-kali perusahaan batu bara itu mendapatkan penghargaan dari Ditjen Pajak.