
Pensiunan Perawat di Blitar Ini Pakai Jasa Perantara Gaet Calon Pasien
Pensiunan perawat yang melayani aborsi menggunakan jasa perantara untuk mencari calon pasien. Tarif yang diminta Rp 5 juta, perantara mendapat Rp 3,5 juta.
Pensiunan perawat yang melayani aborsi menggunakan jasa perantara untuk mencari calon pasien. Tarif yang diminta Rp 5 juta, perantara mendapat Rp 3,5 juta.
Sebuah rumah di Jalan Cokroaminoto, Kota Blitar mendadak jadi sorotan. Di rumah itu, seorang mantan perawat berusia 80 tahun diduga melakukan praktik aborsi.
Pensiunan perawat yang melayani aborsi, memakai dua metode menggugurkan kandungan. Para wanita diberi obat peluruh janin. Jika tak bereaksi, baru aborsi.
Pensiunan perawat di Blitar yang melayani aborsi, tidak didampingi asisten. Meski duduk di kursi roda, namun pengalaman sebagai perawat, tak menjadi kendala.
Pensiunan perawat yang membuka praktek aborsi mematok harga tiap melakukan aksinya. Setiap kali proses aborsi, perawat berinisial N itu mematok harga Rp 5 juta.
Mantan perawat di Blitar berinisial N tidak sembarangan memberikan jasa aborsi. Ia hanya mau menjalankan praktik aborsi jika kandungan pasien masih muda.
Lansia berinisial N mengaku beberapa kali menangani praktik aborsi. Namun pensiunan perawat itu lupa jumlahnya berapa dan tidak hapal siapa saja pasiennya.
Sebuah rumah di Jalan Cokroaminoto, Kota Blitar mendadak jadi sorotan. Di rumah itu, pensiunan perawat menjalankan praktik aborsi selama puluhan tahun.