
Raja Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan-Kejahatan Kemanusiaan di Masa Lalu
Raja Belanda Willem-Alexander meminta maaf atas keterlibatan dan peran negaranya dalam perbudakan serta pengaruhnya yang masih ada hingga saat ini.
Raja Belanda Willem-Alexander meminta maaf atas keterlibatan dan peran negaranya dalam perbudakan serta pengaruhnya yang masih ada hingga saat ini.
Kereta kuda itu bertahun-tahun dikritik karena menorehkan gambar yang menyimbolkan perbudakan di era kolonialisme Belanda.
Kedatangan kepala negara Kerajaan Belanda tak boleh disia-siakan, termasuk untuk menyuarakan kepentingan ekonomi Indonesia di Eropa.
Beredar isu ada rombongan Raja Belanda yang diduga positif Corona dan Sultan berstatus orang dalam pengawasan (ODP) COVID-19. Sultan membantah kabar tersebut.
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menerima Raja Belanda, Willem Alexander dan Ratu Maxima di Gedhong Jene, Yogyakarta.
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Kampung Cyber di Patehan, Kraton, Yogyakarta. Raja Willem membeli kemeja batik.
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima mengunjungi Ereveld Menteng Pulo. Pemakaman itu merupakan tempat peristirahatan terakhir 4.300 tentara Belanda.
Kerja sama pengendalian penyakit menular dilakukan antara RSPI Sulianti Saroso dengan Pusat Medis Universitas Erasmus.
Kecelakaan itu terjadi saat survei menjelang kedatangan Ratu Maxima ke sana. Kecelakaan ini berawal saat speedboat Paspampres bertabrakan dengan speedboat TNS.
Raja Belanda, Willem-Alexander memesan kemeja batik di Batik'e Lok Iwon. Kemeja batik karya Iwan Setiawan ini mengusung motif kontemporer klasik